RSS

Welcome to Sisca's World
Hope you enjoy reading.

Kamis, 23 Januari 2014

Prolog Calon Buku Baru :p

Prolog

Satu.

Cukup satu orang yang bisa membuatku jatuh cinta dan bertahan selama bertahun-tahun. Dia. Dia itu kamu yang mungkin saat ini sedang membaca buku ini. Maafkan atas kelancanganku yang tanpa seijinmu menuliskan kisah kita – entah apakah kita itu pernah terjadi atau tidak. Sungguh, aku hanya ingin membagikan kebodohanku yang sampai hari ini pun tak bisa melepaskanmu dari hati dan pikiranku; setiap kali ku dengar nama yang sama dengan namamu, setiap kali aku melakukan hal-hal yang pernah kita lakukan bersama, setiap kali aku berada ditempat kita pernah berada, bahkan otakku selalu penuh memori setiap kali hujan datang membasahi bumi.

Aku ingin hanya ada kita dalam buku ini. Ternyata aku pun tak bisa menghapuskan mereka dari kehidupan yang terbentuk diantara kita saat itu maupun saat ini. Aku tak sanggup menuliskan namanya yang pernah berada disisimu dan mungkin juga masih mendampingimu hingga sekarang. Meskipun begitu, aku ingin setiap orang yang membaca buku ini mengetahui kehadirannya diantara kita. Aku bahkan sudah siap dicap sebagai orang bodoh – kenyataannya memang aku bodoh – karena menerbitkan buku ini berarti aku belum bisa move on darimu. Mungkin.

Tahukah kamu? Menulis merupakan suatu bentuk keabadian. Mungkin suatu saat nanti aku akan hidup mandiri tanpa bayang-bayang dirimu, tapi aku tak ingin kenangan tentangmu hilang begitu saja. Biarkan kenangan ini akan abadi melalui karya sederhana yang kutuliskan ini, jangan halangi aku untuk menuliskan kisah kita ini karena hakmu untuk mencegahku telah berakhir sejak pertama kalai kau putuskan untuk pergi. Menulis buku ini seperti menyuntikkan jarum infus ke dalam venaku, sungguh rasanya menyakitkan harus membuka kembali memori-memori itu. Namun aku berharap setelahnya aku bisa sembuh dari segala sakit penyakit, ketidakikhlasan, kehilangan, mungkin juga cinta. Jika selepas menulis buku ini, aku bisa dengan ikhlas melepasmu, wah puji Tuhan sekali, karena sampai sekarang pun rasanya sulit kehilangan sosok sepertimu.

Apa kabarmu saat ini disana? Aku rindu dan selalu merindukanmu. Meskipun begitu aku cukup cerdas untuk terus mengamatimu dari jauh. Aku tahu, meskipun terkadang sulit mendapatkan informasi-informasi itu karena tipikalmu yang jarang berinteraksi lewat media sosial. Bukan, bukan berarti aku bilang kau kuper apalagi gaptek. Kamu bahkan bisa menciptakan media sosial sendiri jika kamu mau, kan? Kamu terlalu pandai untuk menghabiskan waktumu di media sosial. Waktumu terlalu berharga untuk digunakan tanpa menghasilkan apa-apa. Berjam-jam kamu bertahan di depan komputermu, tapi imanmu kuat sekali untuk tidak sedikitpun berselancar di sosial media yang sedang digandrungi anak-anak muda seusia kita kala itu. Ya, itulah kamu menurut kacamataku. Kamu yang begitu apa adanya. Ah, niat menyampaikan rinduku terlalu panjang rupanya sampai aku mengisahkan tentangmu yang harusnya ada di bagian dalam buku ini. Hihihi. Baiklah, selamat menikmati kembali kisah kita, semoga kamu masih ingat seluruhnya ya agar aku tak kau sangka mengarang cerita ini.


Salam rindu dariku padamu.

0 komentar:

Posting Komentar