RSS

Welcome to Sisca's World
Hope you enjoy reading.

Senin, 01 Juli 2013

Kisah Cinta Valentine

Oleh: @ichbinsisca
Ditulis untuk #proyekcinta 

“Valent, empat tahun yang lalu, ditempat kita berada saat ini aku pernah menjauhimu. Sekarang, di tempat yang sama aku ingin meyakinkanmu bahwa tak ada orang lain selain kamu di hatiku, kini dan selamanya.”
Ya, tepat empat tahun sudah berlalu dari pertemuan pertama kita. Mungkin dulu adalah saat-saat paling menyebalkan buatku ketika bertemu denganmu. Namun kini hari itu menjadi kenangan paling indah untukku. Aku bahkan masih mengingat percakapan pertama kita saat itu, dimana kamu tiba-tiba muncul di kamarku.
“Kak Abi, bangun mas. Hari ini ada kuliah pagi kan? Mas sudah ditunggu sarapan di bawah, cepat ya mas.”
“Aaaaaaakkkkkkkkk, kamu siapa? Masuk kamar orang seenaknya, memang siapa yang suruh?!”
“Hmm...anu...saya disuruh tante Maya membangunkan kak Abi. Nama saya Valentine. Tadi kata tante Maya, kalau Kak Abi tanya-tanya tentang saya nanti akan dijelaskan sendiri oleh Tante Maya. Sekarang kak Abi disuruh tante sarapan, sudah ditunggu. Permisi kak.”
Kalau saja waktu itu aku tidak menyadari waktu sudah menunjukkan pukul 08.00, pasti si Valentine ini sudah saya omelin habis-habisan. Beruntunglah dia, kuliah dimulai 30 menit lagi, tak ada waktu untuk mengomelinya.
Barulah pada saat sarapan, aku mengetahui bahwa Valent adalah sepupu jauh yang akan tinggal dengan kami dan akan satu kampus denganku. Entah mengapa aku tak menyukainya dan menghindarinya, padahal wajahnya cukup cantik. Mungkin karena kesan pertamaku dengannya sudah tidak menyenangkan.

***

Valentine, saya memilih engkau menjadi istri saya. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit, dan saya mau mencintai dan menghormati engkau seumur hidup.”
Akhirnya, kemarin adalah hari yang paling membahagiakan buat kita. Setelah 3 tahun aku berusaha menjauhimu, aku tahu ternyata kamu bukanlah sepupu jauh. Kita adalah dua insan yang telah dijodohkan sejak kecil. Kehadiranmu selama 3 tahun telah membuatku jatuh cinta. Satu tahun cukuplah bagi kita untuk merajut kasih, saling mengenal satu sama lain. Kemarin, 14 Februari, tepat di hari Valentine, kita sudah mengikrarkan janji cinta kita. Aku dan kamu, kita sama-sama berjanji dihadapan Tuhan dan dihadapan seluruh umat bahwa kita akan saling setia seumur hidup.
Namun apa yang aku dapatkan sekarang? Dimana janji setiamu, sayang? Baru satu hari kita melangsungkan pernikahan dan kini kamu meninggalkan aku.
“Valent, empat tahun yang lalu, ditempat kita berada saat ini aku pernah menjauhimu. Sekarang, di tempat yang sama aku ingin meyakinkanmu bahwa tak ada orang lain selain kamu di hatiku, kini dan selamanya.”

Kuulangi terus menerus kata-kata itu, berharap kamu mampu mendengarnya dibalik segunduk tanah yang melindungi jasadmu. Selamat jalan sayang, tunggu aku menjemputmu dalam keabadian nanti. Kelak kita akan bahagia bersama, tanpa dibayang-bayangi oleh rasa sakit akibat kanker yang kini meniadakanmu.