aku. . .
pribadiku.
aku.
yang mencintai rumitnya kehidupam.
yang merindukan waktu bergulir lambat.
yang ambisius meraih semua.
aku.
keras kuarungi hidup.
teguh ku perangi mereka.
noda aku pada dunia.
aku. . .
cintaku.
aku.
yang bertahan di tengah rintik hujan.
bertahan pada satu tetra.
bertahan pada pergantian musim.
pergantian cintanya.
aku.
yang merindunya.
aku. . .
ambisiku.
aku.
semua yang kusuka.
bertahan.
dan berperang dengan mereka.
menciptakan noktah-noktah pahit dalam hidupku.
hidup mereka.
aku.
keegoisanku.
aku. . .
keluargaku.
aku.
layaknya sang benalu.
hiasi indahnya pagar.
aku.
sang lampu redup.
bulan pun meneteskan air matanya.
semua-aku.
aku. . .
sahabatku.
aku.
kacang yang pergi tinggalkan kulitnya.
teteskan hujan dalam hati.
goreskan ribuan luka.
aku.
tak sadar.
namun ku tak inginkan.
entah mengapa ku tak tahu.
aku. . .
semua.
tentang aku.
Sabtu, 09 Oktober 2010
Satu Kesempatan
Dulu memamg pernah ada
Satu kesempatan
Namun dengan keterbatasan waktu
Lenyaplah....
Bertahun-tahun
Cukup lama memang....
Untuk mengganti kesempatan yang sama
Ada....dan nyata...
Begitu dekat
Namun tak tersentuh
Dan tak sampai tanganku meraihnya
Hingga aku pun terjatuh
Dalam lorong yang sama seperti sebelumnya
Karna kesalahan terdahulu
Ahh, kini kesempatan itu berlalu (lagi)
Dan aku pun harus menunggu (lagi)
berapa tahun lagi?
hm....mungkin 4 tahun pun tak cukup
Demi mendapatkan satu kesempatan
Untuk Mencintaimu...
Satu kesempatan
Namun dengan keterbatasan waktu
Lenyaplah....
Bertahun-tahun
Cukup lama memang....
Untuk mengganti kesempatan yang sama
Ada....dan nyata...
Begitu dekat
Namun tak tersentuh
Dan tak sampai tanganku meraihnya
Hingga aku pun terjatuh
Dalam lorong yang sama seperti sebelumnya
Karna kesalahan terdahulu
Ahh, kini kesempatan itu berlalu (lagi)
Dan aku pun harus menunggu (lagi)
berapa tahun lagi?
hm....mungkin 4 tahun pun tak cukup
Demi mendapatkan satu kesempatan
Untuk Mencintaimu...
Disini...Terpatri Masa Depanku
pusss...
klakklukklakklukklak...
perlahan tapi pasti
sebuah cahaya dibalik sebuah gerbang besar nan megah
ku tegakkan badan
ku torehkan jejak-jejak kakiku
sebuah karpet biru terhampar luas dihadapanku
mengukir dengan indah telapak kaki pertamaku
ku masuki gerbang itu, betapa jauh
jauh cahaya yang tampak dekat dan berkilau itu
ku kejar tapi aku tersesat dalam sebuah labirin
besar, penuh ranjau
butuh puluhan ribu tetes keringat, butuh ribuan air mata
ribuan tanda luka jatuh
mencapai sebuah cahaya...
SUKSES!!!
klakklukklakklukklak...
perlahan tapi pasti
sebuah cahaya dibalik sebuah gerbang besar nan megah
ku tegakkan badan
ku torehkan jejak-jejak kakiku
sebuah karpet biru terhampar luas dihadapanku
mengukir dengan indah telapak kaki pertamaku
ku masuki gerbang itu, betapa jauh
jauh cahaya yang tampak dekat dan berkilau itu
ku kejar tapi aku tersesat dalam sebuah labirin
besar, penuh ranjau
butuh puluhan ribu tetes keringat, butuh ribuan air mata
ribuan tanda luka jatuh
mencapai sebuah cahaya...
SUKSES!!!
Minggu, 12 September 2010
Saya memohon kekuatan...
dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat...
Saya memohon kebijakan...
dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan...
Saya memohon kemakmuran...
dan Tuhan memberi saya otak dan tenaga untuk bekerja...
Saya memohon keteguhan hati...
dan Tuhan memberi saya bahaya untuk diatasi...
Saya memohon cinta dan kebaikan hati...
dan Tuhan memberi saya orang-orang yang bermasalah untuk ditolong...
Kadang Tuhan tidak memberikan yang kita minta,
tapi dengan pasti memberikan yang terbaik untuk kita...
Maka berpasrahlah senantiasa kepada Tuhan...
Gbu All (My Friends)...
Label:
puisi,
something,
the chosen
HUJAN 171109
hari ini hujan trun dg derasnya.
hujan
biasany dpt mghapus dendam
benci
amarah
di hati q
namun entah mengapa hari ini hujan tak dpt mghapus amarah q
menenangkan jiwa q
memberi q ksabaran
pdhal hujan trun dg deras
tapi hujan hari ni mbuat q smakin lemah dan tak berdaya
mungkin karna "HUJAN" yg sesungguhnya tlh bnar2 pergi dr hdup q.
membuat kering sluruh jiwa q yg haus akan sentuhan hujan. . .
-sisca-
sebuah refleksi
hujan
biasany dpt mghapus dendam
benci
amarah
di hati q
namun entah mengapa hari ini hujan tak dpt mghapus amarah q
menenangkan jiwa q
memberi q ksabaran
pdhal hujan trun dg deras
tapi hujan hari ni mbuat q smakin lemah dan tak berdaya
mungkin karna "HUJAN" yg sesungguhnya tlh bnar2 pergi dr hdup q.
membuat kering sluruh jiwa q yg haus akan sentuhan hujan. . .
-sisca-
sebuah refleksi
Kamis, 26 Agustus 2010
Aku Tidak Memilih Menjadi Insan Biasa
Aku tidak memilih menjadi insan biasa
Memang hak ku menjadi LUAR BIASA
Aku mencari kesempatan, bukan perlindungan
Aku tidak ingin menjadi warga yang terkungkung,
rendah diri dan terpedaya karena dilindungi pihak berkuasa
Aku siap menghadapi resiko terencana,
berangan-angan dan membina, untuk GAGAL dan SUKSES!
Aku menolak menukar intensif dengan derma
Aku memilih tantangan hidup daripada derma
Aku memilih tantangan hidup daripada kehidupan terjamin
Kenikmatan mencapai sesuatu, bukan Utopia yang basi
Aku tidak akan menjual kebebasan ku,
tidak juga kemuliaan ku untuk mendapatkan derma
Aku tidak akan merendahkan diri pada sembarang atasan dan ancaman
Sudah menjadi warisanku untuk berdiri tegak, megah, dan berani
Untuk berpikir dan bertindak untuk diri sendiri
Untuk meraih segala keuntungan hasil kerja sendiri
dan untuk menghadapi dunia dengan berani dan berkata:
INI TELAH KULAKUKAN !
Segalanya ini memberikan makna seorang insan
*Life is to learn, to love, and to serve...*
*Berpikir, Berbicara, Bertindak POSITIF*
-Dean Alfange-
Memang hak ku menjadi LUAR BIASA
Aku mencari kesempatan, bukan perlindungan
Aku tidak ingin menjadi warga yang terkungkung,
rendah diri dan terpedaya karena dilindungi pihak berkuasa
Aku siap menghadapi resiko terencana,
berangan-angan dan membina, untuk GAGAL dan SUKSES!
Aku menolak menukar intensif dengan derma
Aku memilih tantangan hidup daripada derma
Aku memilih tantangan hidup daripada kehidupan terjamin
Kenikmatan mencapai sesuatu, bukan Utopia yang basi
Aku tidak akan menjual kebebasan ku,
tidak juga kemuliaan ku untuk mendapatkan derma
Aku tidak akan merendahkan diri pada sembarang atasan dan ancaman
Sudah menjadi warisanku untuk berdiri tegak, megah, dan berani
Untuk berpikir dan bertindak untuk diri sendiri
Untuk meraih segala keuntungan hasil kerja sendiri
dan untuk menghadapi dunia dengan berani dan berkata:
INI TELAH KULAKUKAN !
Segalanya ini memberikan makna seorang insan
*Life is to learn, to love, and to serve...*
*Berpikir, Berbicara, Bertindak POSITIF*
-Dean Alfange-
Label:
puisi,
the chosen
Sabtu, 21 Agustus 2010
Kembalikan Indonesia Padaku
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat,
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam,
yang menyala bergantian,
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya,
Kembalikan
Indonesia
padaku
Hari depan Indonesia adalah satu juta orang main pingpong siang malam
dengan bola telur angsa di bawah sinar lampu 15 wat,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang pelan-pelan tenggelam
lantaran berat bebannya kemudian angsa-angsa berenang-renang di atasnya,
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,
dan di dalam mulut itu ada bola-bola lampu 15 wat,
sebagian putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,
Hari depan Indonesia adalah angsa-angsa putih yang berenang-renang
sambil main pingpong di atas pulau Jawa yang tenggelam
dan membawa seratus juta bola lampu 15 wat ke dasar lautan,
Kembalikan
Indonesia
padaku
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya,
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat,
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,
Kembalikan
Indonesia
Padaku
lupa...ni puisi karya siapa yakk???
oiya...Taufiq Ismail...
hhe :)
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat,
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam,
yang menyala bergantian,
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya,
Kembalikan
Indonesia
padaku
Hari depan Indonesia adalah satu juta orang main pingpong siang malam
dengan bola telur angsa di bawah sinar lampu 15 wat,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang pelan-pelan tenggelam
lantaran berat bebannya kemudian angsa-angsa berenang-renang di atasnya,
Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga,
dan di dalam mulut itu ada bola-bola lampu 15 wat,
sebagian putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,
Hari depan Indonesia adalah angsa-angsa putih yang berenang-renang
sambil main pingpong di atas pulau Jawa yang tenggelam
dan membawa seratus juta bola lampu 15 wat ke dasar lautan,
Kembalikan
Indonesia
padaku
Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam
dengan bola yang bentuknya seperti telur angsa,
Hari depan Indonesia adalah pulau Jawa yang tenggelam
karena seratus juta penduduknya,
Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat,
sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian,
Kembalikan
Indonesia
Padaku
lupa...ni puisi karya siapa yakk???
oiya...Taufiq Ismail...
hhe :)
Label:
puisi,
the chosen
Kamis, 19 Agustus 2010
Enggak Hafal Pancasila
Enggak Hafal Pancasila? Oops!
Jumat, 21 Agustus 2009 | 04:59 WIB
Tujuh belas Agustus baru beberapa hari berlalu. Upacara dan semarak pesta perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap tahun oleh seluruh masyarakat Indonesia lewat sudah.
Apa lagi yang tersisa? Piala kemenangan lomba makan kerupuk, balap karung, atau panjat pinang dari RT (rukun tetangga), RW (rukun warga), dan sekolah? Apakah setelah mengikuti semua perayaan yang gegap gempita itu, kita jadi makin cinta sama tanah air, Indonesia?
Di sekolah, upacara bendera kini udah makin berkurang frekuensinya. Di SMA Labschool Rawamangun, Jakarta Timur, upacara bendera hanya dilakukan satu bulan sekali, yaitu pada Senin minggu pertama. Di SMA Negeri 98 Jakarta, upacara bendera juga hanya dilakukan dua minggu sekali.
Ehm, jadi enggak heran kan kalau Lita Lestari yang sekolah di Labschool Rawamangun kelas XII IPA, enggak hafal Pancasila.... Oops! Udah pasti dong, lambang masing-masing sila itu pun, dia enggak tahu, hi-hi-hi....
Aldi Prima Putra yang sekolah di SMAN 98 Jakarta kelas XII IPA juga nyaris setali tiga uang. Wakil Ketua OSIS periode 2008-2009 ini kagok saat diminta melafalkan Pancasila. Sila ke-4 dan ke-5 enggak bisa dia lafalkan dengan lancar dan sempurna. Meski Aldi juga anggota pasukan pengibar bendera (paskibra) di sekolahnya itu.
Enggak cuma soal Pancasila yang udah makin luntur dari ingatan Lita dan Aldi. Mereka berdua juga agak susah menyebutkan beberapa lagu wajib, alias lagu nasional Indonesia selain, tentu saja, Indonesia Raya.
Padahal, lagu-lagu nasional kita banyak sekali, ada ”Syukur”, ”Maju Tak Gentar”, ”Satu Nusa Satu Bangsa”, ”Bagimu Negeri”, dan masih banyak lagi.
Lita cuma bisa menyebut satu lagu, sedang Aldi hanya bisa menyebut tiga lagu. Duhh... prihatin juga nih.…
Ehm, tetapi kayaknya enggak cuma Aldi dan Lita yang seperti itu. Kalau kalian mau jujur, seberapa sih sebenarnya kepedulian kalian pada lagu-lagu nasional Indonesia? Seberapa peduli sih kalian dengan kondisi sosial ekonomi di sekitar kita? Seberapa jauh kita tahu tentang berbagai tarian dan adat istiadat berbagai suku bangsa di Tanah Air ini?
Memprihatinkan
Bu Devi Arnis, guru Sosiologi dari SMA Al Izhar Pondok Labu, Jakarta Selatan, mengatakan, semangat cinta tanah air di kalangan remaja memang memprihatinkan. Kata Bu Devi, sebagian remaja memang sama sekali tak tahu siapa pencipta lagu nasional kita. Bahkan ada yang enggak tahu sosok Bung Karno dan Bung Hatta.
Tapi, kata dia, sekarang sudah ada kemajuan. ”Mulai ada kesadaran di kalangan remaja bahwa nasionalisme itu perlu. Memang tidak hanya dengan upacara dan hafal Pancasila karena itu hanya satu sisi dari nasionalisme. Tetapi mereka menunjukkannya dengan memakai produk dalam negeri, hafal lagu-lagu Indonesia, dan di sekolah mau ikut ekskul tentang seni tradisional,” kata Bu Devi.
Kepala SMKN 20 Jakarta Haribowo mengatakan, upacara bendera setiap hari Senin dan hari besar nasional seharusnya memang tetap diberlakukan di sekolah-sekolah. Ini setidaknya diharapkan bisa menjaga semangat nasionalisme di kalangan siswa.
Tentang Pancasila, menurut Haribowo, meskipun hafal, Pancasila bagi sebagian remaja hanya dimaknai sebatas kata-kata tanpa makna. Ini saja sudah cukup rawan.
”Jadi, alangkah baiknya kalau upacara itu tetap diberlakukan,” kata Pak Haribowo.
SMKN 20 masih tetap memberlakukan upacara setiap hari Senin dan pada hari besar nasional. Untuk mendukung upaya menjaga semangat cinta tanah air di kalangan siswa, ada ekstrakurikuler berupa karawitan dan paskibra.
Efek upacara
Sisca Utami, siswa kelas XII IPA SMAN 4 Tangerang, termasuk siswa (yang setidaknya) hafal sila-sila dalam Pancasila. Di sekolahnya, upacara masih dilakukan setiap Senin. Mungkin karena seminggu sekali mendengar Pancasila, Sisca hafal saat diminta melafalkan Pancasila.
Dia juga dengan mudah menyebut beberapa lagu nasional, seperti ”Maju Tak Gentar”, ”Indonesia Pusaka”, dan ”Garuda Pancasila”.
”Selalu ikut upacara jelas ada efeknya. Aku jadi bisa ngerasain perjuangan pahlawan zaman dulu. Pas mengheningkan cipta apa lagi.... Kan nundukin kepala, khusyuk, jadi rasanya gimana gitu,” tutur Sisca.
Enggak setiap orang kayak Sisca. Tapi kalo sampai enggak hafal Pancasila kayak Lita dan Aldi, ehm kayaknya enggak pas juga ya.... Apalagi kata Lita, cintanya sama Tanah Air biasanya justru muncul pas dia lagi jalan-jalan ke luar negeri.
Sisca menambahkan, ia memaknai nasionalisme dan cinta Indonesia antara lain dengan memakai produk dalam negeri. Kata dia, dengan memakai batik, misalnya, itu sudah nunjukin rasa cinta Tanah Air.Jangan lupa, Tanah Air kita ini kaya dan luas banget. Kita punya keanekaragaman hayati dan budaya. Mengetahui, mencintai, dan berusaha menjaganya dalam kehidupan sehari-hari adalah bukti cinta kita kepada Tanah Air.
Selain hafal dan mewujudkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, coba deh memulai rasa cinta Indonesia dengan lebih memerhatikan lingkungan, seperti hemat memakai air bersih, hemat listrik, enggak membuang sampah sembarangan, mau berusaha keras, dan enggak korupsi tentunya! (DOE)
nb: asli terbitan kompas muda. hihihy*
Jumat, 21 Agustus 2009 | 04:59 WIB
Tujuh belas Agustus baru beberapa hari berlalu. Upacara dan semarak pesta perayaan hari kemerdekaan Indonesia yang diperingati setiap tahun oleh seluruh masyarakat Indonesia lewat sudah.
Apa lagi yang tersisa? Piala kemenangan lomba makan kerupuk, balap karung, atau panjat pinang dari RT (rukun tetangga), RW (rukun warga), dan sekolah? Apakah setelah mengikuti semua perayaan yang gegap gempita itu, kita jadi makin cinta sama tanah air, Indonesia?
Di sekolah, upacara bendera kini udah makin berkurang frekuensinya. Di SMA Labschool Rawamangun, Jakarta Timur, upacara bendera hanya dilakukan satu bulan sekali, yaitu pada Senin minggu pertama. Di SMA Negeri 98 Jakarta, upacara bendera juga hanya dilakukan dua minggu sekali.
Ehm, jadi enggak heran kan kalau Lita Lestari yang sekolah di Labschool Rawamangun kelas XII IPA, enggak hafal Pancasila.... Oops! Udah pasti dong, lambang masing-masing sila itu pun, dia enggak tahu, hi-hi-hi....
Aldi Prima Putra yang sekolah di SMAN 98 Jakarta kelas XII IPA juga nyaris setali tiga uang. Wakil Ketua OSIS periode 2008-2009 ini kagok saat diminta melafalkan Pancasila. Sila ke-4 dan ke-5 enggak bisa dia lafalkan dengan lancar dan sempurna. Meski Aldi juga anggota pasukan pengibar bendera (paskibra) di sekolahnya itu.
Enggak cuma soal Pancasila yang udah makin luntur dari ingatan Lita dan Aldi. Mereka berdua juga agak susah menyebutkan beberapa lagu wajib, alias lagu nasional Indonesia selain, tentu saja, Indonesia Raya.
Padahal, lagu-lagu nasional kita banyak sekali, ada ”Syukur”, ”Maju Tak Gentar”, ”Satu Nusa Satu Bangsa”, ”Bagimu Negeri”, dan masih banyak lagi.
Lita cuma bisa menyebut satu lagu, sedang Aldi hanya bisa menyebut tiga lagu. Duhh... prihatin juga nih.…
Ehm, tetapi kayaknya enggak cuma Aldi dan Lita yang seperti itu. Kalau kalian mau jujur, seberapa sih sebenarnya kepedulian kalian pada lagu-lagu nasional Indonesia? Seberapa peduli sih kalian dengan kondisi sosial ekonomi di sekitar kita? Seberapa jauh kita tahu tentang berbagai tarian dan adat istiadat berbagai suku bangsa di Tanah Air ini?
Memprihatinkan
Bu Devi Arnis, guru Sosiologi dari SMA Al Izhar Pondok Labu, Jakarta Selatan, mengatakan, semangat cinta tanah air di kalangan remaja memang memprihatinkan. Kata Bu Devi, sebagian remaja memang sama sekali tak tahu siapa pencipta lagu nasional kita. Bahkan ada yang enggak tahu sosok Bung Karno dan Bung Hatta.
Tapi, kata dia, sekarang sudah ada kemajuan. ”Mulai ada kesadaran di kalangan remaja bahwa nasionalisme itu perlu. Memang tidak hanya dengan upacara dan hafal Pancasila karena itu hanya satu sisi dari nasionalisme. Tetapi mereka menunjukkannya dengan memakai produk dalam negeri, hafal lagu-lagu Indonesia, dan di sekolah mau ikut ekskul tentang seni tradisional,” kata Bu Devi.
Kepala SMKN 20 Jakarta Haribowo mengatakan, upacara bendera setiap hari Senin dan hari besar nasional seharusnya memang tetap diberlakukan di sekolah-sekolah. Ini setidaknya diharapkan bisa menjaga semangat nasionalisme di kalangan siswa.
Tentang Pancasila, menurut Haribowo, meskipun hafal, Pancasila bagi sebagian remaja hanya dimaknai sebatas kata-kata tanpa makna. Ini saja sudah cukup rawan.
”Jadi, alangkah baiknya kalau upacara itu tetap diberlakukan,” kata Pak Haribowo.
SMKN 20 masih tetap memberlakukan upacara setiap hari Senin dan pada hari besar nasional. Untuk mendukung upaya menjaga semangat cinta tanah air di kalangan siswa, ada ekstrakurikuler berupa karawitan dan paskibra.
Efek upacara
Sisca Utami, siswa kelas XII IPA SMAN 4 Tangerang, termasuk siswa (yang setidaknya) hafal sila-sila dalam Pancasila. Di sekolahnya, upacara masih dilakukan setiap Senin. Mungkin karena seminggu sekali mendengar Pancasila, Sisca hafal saat diminta melafalkan Pancasila.
Dia juga dengan mudah menyebut beberapa lagu nasional, seperti ”Maju Tak Gentar”, ”Indonesia Pusaka”, dan ”Garuda Pancasila”.
”Selalu ikut upacara jelas ada efeknya. Aku jadi bisa ngerasain perjuangan pahlawan zaman dulu. Pas mengheningkan cipta apa lagi.... Kan nundukin kepala, khusyuk, jadi rasanya gimana gitu,” tutur Sisca.
Enggak setiap orang kayak Sisca. Tapi kalo sampai enggak hafal Pancasila kayak Lita dan Aldi, ehm kayaknya enggak pas juga ya.... Apalagi kata Lita, cintanya sama Tanah Air biasanya justru muncul pas dia lagi jalan-jalan ke luar negeri.
Sisca menambahkan, ia memaknai nasionalisme dan cinta Indonesia antara lain dengan memakai produk dalam negeri. Kata dia, dengan memakai batik, misalnya, itu sudah nunjukin rasa cinta Tanah Air.Jangan lupa, Tanah Air kita ini kaya dan luas banget. Kita punya keanekaragaman hayati dan budaya. Mengetahui, mencintai, dan berusaha menjaganya dalam kehidupan sehari-hari adalah bukti cinta kita kepada Tanah Air.
Selain hafal dan mewujudkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, coba deh memulai rasa cinta Indonesia dengan lebih memerhatikan lingkungan, seperti hemat memakai air bersih, hemat listrik, enggak membuang sampah sembarangan, mau berusaha keras, dan enggak korupsi tentunya! (DOE)
nb: asli terbitan kompas muda. hihihy*
Label:
essay,
terpublikasi,
the chosen
Easy Chemistry
Easy Chemistry
Our daily life is related to chemistry. Soap, shampoo, plastic, teflon and so on are dealt with chemistry. Chemistry is also found at school as a subject. For a lot of students, chemistry is one of the terrible subjects. They consider chemistry difficult to learn. So, what should we do to make learning chemistry becomes easier? According to my experiences, learning chemistry is easy by using diplay tools, playing with words and practicing.
First, to make chemistry become fun is by playing with words. Playing with words helps us to learn the basic elements and memorize them. Playing with words can be used to memorize the periodic table of the elements, diagram, volta list, etc. For example, we want to memorize the 7th group of periodic table. The 7th group consists of F, Cl, Br, I and At. The easiest way to memorize them is by making a sentence. We can make a funny sentence from this group like Feri Clana Biru Idih Amit-amit. It's easy right? Explore your creativity to make a simple sentence. You can also make a joke or anything else. But you must remember that when playing with words we have to make an easy sentence to remember. By playing with words we have flexible time to study them because we can study everywhere, everytime. We will be a more creative person and easy to remember the subjects because this way is so simple.
Second, chemistry will be easier by using display tools. The purpose of using display tools is to help us in understanding the subjects. We can use display tools to study periodic table, hybridization, acid and base, etc. Display tools are not only expensive things but also simple things. For example, we can use ballpoint or ballon to subtitute molymod and so on. Molymod is used to explain hybridization. To use molymod, we have to buy it. It means we have to spend our money. Besides that, to find molymod is difficult enough. We can change molymod by ballpoint or ballons. Ballpoints and ballons are simple things and easy to find around us. Second example, my school has a special room for studying chemistry. We call it Chemistry Clinic. There, we have a lot of display tools and the room is arranged to study in groups. There will be doctors who will help students who have problems about chemistry. We can get a lot of advantages by using display tools. We will understand the subjects more because display tools provide us the real imagination. So, we don’t have to work hard to imaginate it. We will remember the subjects easily. But to use display tools, we have to master the basic theory first to minimize the mistakes.
Last, learning chemistry is easy by practicing it. Chemistry is identic with practicing in laboratory and often doing some tasks. Almost all subjects can be learnt in laboratory. Some students may think that laboratory working is difficult but actually it’s easy and fun. Of course, we must give attention to some important things. Laboratory working has some rules which we have to obey like using laboratory uniform, being carefull in using the properties, and obeying health safety rules. As a scientist, we must have scientist's behaviour such as objective, carefull, curious, optimist, etc. Practicing is not only in laboratory but we can do it in other places. Wherever we are practicing, it has a lot of advantages for us. We will be easier mastering the subjects because we learn it directly and try to apply it. But, to do some complex exercise we have to know the basic materials.
So, what do you think about chemistry? it is easy when you play with words to study the simple subjects, use display tools for more difficult subjects and practice for the most difficult subjects, isn't it? If you still think that learning chemistry is difficult and your chemistry is poor, improve it as soon as possible. You can try the three ways above.
The Magic of Love
The Magic Of Love
Love is like magic
And it always will be.
For love still remains
Life's sweet mystery!!
Love works in ways
That are wondrous and strange
And there's nothing in life
That love cannot change!!
Love can transform
The most commonplace
Into beauty and splendor
And sweetness and grace.
Love is unselfish,
Understanding and kind,
For it sees with its heart
And not with its mind!!
Love is the answer
That everyone seeks...
Love is the language,
That every heart speaks.
Love can't be bought,
It is priceless and free,
Love, like pure magic,
Is life's sweet mystery!!
- Helen Steiner Rice -
Love is like magic
And it always will be.
For love still remains
Life's sweet mystery!!
Love works in ways
That are wondrous and strange
And there's nothing in life
That love cannot change!!
Love can transform
The most commonplace
Into beauty and splendor
And sweetness and grace.
Love is unselfish,
Understanding and kind,
For it sees with its heart
And not with its mind!!
Love is the answer
That everyone seeks...
Love is the language,
That every heart speaks.
Love can't be bought,
It is priceless and free,
Love, like pure magic,
Is life's sweet mystery!!
- Helen Steiner Rice -
Label:
puisi,
the chosen
Alasan
Beribu alasan dibuat untuk menutupi suatu kebohongan.
Berbagai kebohongan dibuat untuk menutupi suatu kebenaran.
Apa itu alasan? Itulah sesungguhnya yang tak pernah kita ketahui.
Apa alasan kita untuk hidup?
Mengapa setiap pertanyaan membutuhkan alaan?
Dan...Mengapa setiap pertanyaan selalu berbuah pertanyaan yang baru yang berakhir dengan alasan.
Tak puaskah kita jika tanpa alasan?
Seringkali kita meminta alasan.
Namun apakah kita pernah berpikir, Pantaskah kita menerima alasan itu?
Apakah kita bisa menerima alasan yang mungkin saja akan menyakitkan kita?
Berbagai kebohongan dibuat untuk menutupi suatu kebenaran.
Apa itu alasan? Itulah sesungguhnya yang tak pernah kita ketahui.
Apa alasan kita untuk hidup?
Mengapa setiap pertanyaan membutuhkan alaan?
Dan...Mengapa setiap pertanyaan selalu berbuah pertanyaan yang baru yang berakhir dengan alasan.
Tak puaskah kita jika tanpa alasan?
Seringkali kita meminta alasan.
Namun apakah kita pernah berpikir, Pantaskah kita menerima alasan itu?
Apakah kita bisa menerima alasan yang mungkin saja akan menyakitkan kita?
Rabu, 18 Agustus 2010
PERSINK
PERSINK....sebuah organisasi yg gw kenal sejak SMP. Dulu, yang gw tau tentang persink hanyalah sebuah perkumpulan bagi siswa dan siswi SMP dan SMA se Tangerang yang bersekolah di sekolah negeri untuk tetap bisa mendapaatkan pelajaran agama Katolik. Tapi saya merasa (maaf) kalau kehadiran siswa SMP tak penting di persink. sepertinya persink hanya untuk kalangan SMA saja. hhe-he. Waktu aku smp, ssshhh...saya maksudnya... Waktu saya smp, saya melihat kekompakkan yang terjadi diantara mereka begitu lekat. saya sampai ga sadar mo cepet2 sma dan bergabung dalam kelompok mereka. ingin rasanya berorganisasi bersama, belajar agama bersama, jalan2 bersama...
tapi...pas gw sma...belajar agamanya malah disekolah...
iya sih enaknya ga repot2 ke gereja,. tapi jadi ga kenal sama teman2 se-tangerang deh. padahal kalo di kepanitiaan harus kerja bareng. kan repot juga ya...walau ada JUMPER (jumpa persink) kayaknya ga ngefek juga tuh. hhe.
hm..kecewa...makin nambah pas bener2 ga bisa akrab ma eman2 se tangerang, walaupun lama kelamaan lumayan deket, tapi tetep aja ada yg mengganjal.
jadi bua gw saat ni Persink terbaik adalah persink SMAN 4 Tangerang. ya...anakya gokil, kadang rese..tapi..itulah kami. hhe. :)
Rabu, 26 Mei 2010
Senin, 12 April 2010
MPK part.2
wah..baru cerita mpk aja yah??? baru kelas 1 lagi...
hm...
MPK ngasi warna di hidup gw, khususnya masa2 SMA...
walau gw ga bisa "nyebur" sepenuhnya tapi gw bersyukur gw bukanlah orang yg kena "seleksi alam"...
puji Tuhan...
:)
padahal yah...gw mauuuu bget jadi BPH...
mau banget jawab pertanyaan nsenior : "saya siap jadi Ketua Umum MPK"
tapi gw ga mau ngasi janji yg ga pasti buat MPK..gw pnya bnyak tanggung jawab slaen di mpk
gyan bonyok gw jg ga ngijinin gw jadi BPH..
yaialah secara jadi anggota aja maksa dg cara diam2..
hahaha..
di mpk...
gw blajar tanggung jawab, blajar bicara (ngomong di depan orang bnyak, ma guru,dll), blajar menghargai orang lain, berbagi, solidaritas, blajar berpikir secara kritis, nalar, dan muasihh buanyakk lagi..
YAH..3 tahun yg amat sangat berkesan...
memang yg namanya organisasi itu ga ada matinya...
:)
hwa..maaf
maaf yah..info tentang organisasinya ketunda..
gara2 uda ga uka buka blog ini..
hduh ternyata ngurus blog ribet yah..
hha..
okeh akan saya lanjutkan lagi..
tungggu saja...
:)
gara2 uda ga uka buka blog ini..
hduh ternyata ngurus blog ribet yah..
hha..
okeh akan saya lanjutkan lagi..
tungggu saja...
:)
Label:
sekapur sirih