Entah mengapa akhir-akhir ini banyak sekali mendengar berita duka dan yang terdalam adalah berita duka dari teman terdekat yang beberapa hari lalu ditinggalkan oleh sang papi.
Be strong my dearest, Michelle. Live your life, your father proud of you!
***
Dalam kotbah pendeta, disebutkan bahwa ada 2 hal di dunia ini yang menjadi rahasia dan tak pernah kita tahu mengapa, yakni kelahiran dan kematian. Kita tidak pernah tahu kapan kita akan dilahirkan, kita tidak dapat memilih siapa orang tua kita dan kita tak dapat menentukan kita lahir di keluarga yang seperti apa. Kita juga tak tahu kapan kita akan meninggal, entah hari ini, besok atau entah kapan. Yang pasti dan perlu kita sadari adalah bahwa kelak semua orang pasti akan meninggal.
Kita bisa memastikan siapa yang hadir pada upacara pemakaman kita kelak, mungkin pemakaman kita akan dihadiri oleh orang-orang hebat, orang-orang terkenal, para pejabat dan lainnya. Tapi, apakah kita bisa memastikan bahwa setelah kita meninggal nanti, siapakah yang akan menjemput kita untuk memasuki kehidupan abadi?
***
Saya begitu terenyuh melihat adegan demi adegan yang keluarga ini tunjukkan. Sometimes, saya membayangkan bila saya yang mengalami hal itu sekarang, mungkinkah saya akan menangis, menjerit-jerit dan kehilangan seperti yang teman saya rasakan?
Di satu sisi, saya terpacu untk melakukan yang terbaik untuk kedua orang tua saya dan ingin membahagiakan mereka selama mereka masih bisa merasakannya dan selama saya masih mampu untuk melakukannya. Tapi ironi yang saya rasakan bahwa sesungguhnya tidak ada kedekatan antara saya dan mereka, khususnya papi.
Mengapa rasanya sulit menciptakan ikatan di dalam keluarga sendiri? Terkadang, rasa iri hinggap pada mereka yang dilahirkan di tengah keluarga yang harmonis dan saling mencintai. Bukan berarti keluarga kami tidak harmonis dan tidak saling mencintai, hanya saja caranya yang berbeda. Lagi kusadari, bahwa aku tak dapat memilih pada keluarga siapa aku akan dilahirkan, namun aku yakini bahwa mereka adalah yang terbaik yang telah Tuhan pilihkan.
Tuhan, berapa lamakah waktu yang ku punya?
***
Hari ini, kabar duka kudengar lagi... kali ini junior di organisasi gerejaku telah meninggalkan dunia karena kecelakaan. Tuhan, betapa kuasaMu tak terelak. Ketika manusia hanya mampu merencanakan dan kehendakMu sajalah yang bekerja.
Tuhan, masihkah ada hari esok untuk kami?
***
Aku teringat sebuah kisah yang dikirimkan seorang teman padaku.
Seseorang menulis: "If I killed myself tonight, the stars could still appear, the sun would still come out, the earth would still rotate, the seasons would still change...so why not?"
Yang kemudian dikomentari oleh orang lain:
"You want a "Why not?"
How about the way your best friend's older sister will throw up by the side of the road because she's crying so hard
How about the way your best friend will sob for weeks in her showers, in her bedroom, in the bathroom at school
How about the way your mother will cry every time she looks at herself in the mirror and pictures herself bringing you home
How about the way your father's eyes will never stop mirroring the image of your hanging body
How about the way your boyfriend will sit in his room in silence, unable to eat or sleep, or even fucking shower, because why would he want to continue without you
How about the way the girl who called you a brother will start crying every time she sees your parents
How about the way your family will sit in your house after the funeral looking blankly at one another, because god knows they can't find a fucking thing to say that doesn't just float through the air where you should be walking
How about the way your sister will wake up every morning and see your door and convince herself that you could still be there, just sleeping in your bed
How about the way your ex girlfriend will come over and pull your clothes from the drawers and cry while she holds them desperately to her face to breathe in what's left of you.
Don't you dare tell me it won't change things
There may be stars in the sky and wind in the air and sun in the clouds
But without you we do not want them."
***
Random thought on Saturday 24th of May 2014
Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar